Wednesday, May 31, 2017

Makalah Kajian Lingungan Hidup




KATA PENGANTAR

Tiada kata yang pantas diaucapkan kecuali puji syukur kehadirat Allah SWT yang mana iya telah limpahkan rahmat hidayah-nya sehinggah tugas makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas pada mata kuliah “KLH (kajian Lingkungan Hidup)
            Dalam makalah ini tentunya masih ada kekurangan-kekurangan yang tanpa di senggaja atau di sadari kekuranganya maka dalam hal ini di harapkan saran dan kritik yang sifatnya membantu atau membanggun motifasi dalam membuat makalah yang berikutnya.






                                                                                                Palu, 14, Desember 2016



BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
     Lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang memengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Berdasarkan pengertian tersebut, lingkungan hidup tersusun dari berbagai unsur yang saling berhubungan satu sama lain.
     Kehidupan yang berlangsung di muka bumi merupakan bentuk interaksi timbal balik antara unsur-unsur biotik, unsur-unsur abiotik, dan sosial budaya. Semua unsur tersebut harus dapat mendukung satu sama lain, sehingga dapat diperoleh kondisi lingkungan hidup yang serasi dan seimbang. Hal penting yang harus kita ingat adalah bahwa lingkungan hidup yang ada sekarang bukanlah warisan dari nenek moyang yang dapat kita gunakan sembarangan. Akan tetapi, merupakan titipan dari generasi yang akan datang, sehingga dalam memanfaatkannya harus diperhatikan kelangsungan dan kelestariannya agar dapat digunakan oleh generasi yang akan datang.

B.   Tujuan
     Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memudahkan dalam mempelajari dan memahami lebih dalam mengenai hubungan antara sosial budaya, ekonomi, pendidikan, kondisi lingkungan dalam KLH (Kajian Lingkungan Hidup).


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Hubungaan Antara Sosial Budaya Dengan Kajian Lingkungan hidup

 Lingkungan sosial budaya, yaitu lingkungan antar manusia yang meliputi: pola-pola hubungan sosial serta kaidah pendukungnya yang berlaku dalam suatu lingkungan spasial (ruang); yang ruang lingkupnya ditentukan oleh keberlakuan pola-pola hubungan sosial tersebut (termasuk perilaku manusia di dalamnya); dan oleh tingkat rasa integrasi mereka yang berada di dalamnya. Oleh karena itu, lingkungan sosial budaya terdiri dari pola interaksi antara budaya, teknologi dan organisasi sosial, termasuk di dalamnya jumlah penduduk dan perilakunya yang terdapat dalam lingkungan spasial tertentu.
 Lingkungan hidup adalah suatu konsep holistik yang berwujud di bumi ini dalam bentuk, susunan, dan fungsi interaktif antara semua pengada baik yang insani (biotik) maupun yang ragawi (abiotik). Keduanya saling mempengaruhi dan menentukan, baik bentuk dan perwujudan bumi di mana berlangsungnya kehidupan yaitu biosfir maupun bentuk dan perwujudan dari kehidupan itu sendiri, seperti yang disebutkan dalam hipotesa Gaia. Lingkungan hidup yang dimaksud tersebut tidak bisa lepas dari kehidupan manusia, oleh karena itu yang dimaksud dengan lingkungan hidup adalah lingkungan hidup manusia.  
Kota Palu merupakan daerah yang didiami oleh berbagai suku bangsa dengan memeluk agama yang berbeda-beda. Berdasarkan agama yang dipeluknya jumlah penduduk Kota Palu pada tahun 2007, adalah 81,19 persen memeluk agama Islam, 12,71 persen memeluk Agama Kristen, 2,67 persen memeluk agama Katolik, 1,03 persen memeluk agama Hindu dan 2,39 persen pemeluk agama Budha.
Adapun hubungan antara sosial budaya dengan lingkungan hidup yang berada di kota palu yaitu memiliki hubungan yang sangat erat dimana sosial budaya merupakan pegangan penting dalam teknologi, dan organisasi sosial masyarakat palu dalam menata lingkungan hidup.
   
B.     Hubungaan Antara Perekonomian Dengan Kajian Lingkungan Hidup

Dalam perkembangan di masa mendatang lingkungan hidup perlu dicegah kerusakannya terutama di bidang kehutanan dan perairan. Dengan melihat perkembangan di tahun 2011. Kota palu sendiri telah mendapatkan ancaman penebangan liar sehingga menyebabkan banjir bandang di beberapa kabupaten seperti banawa selatan dan desa kulawi oleh karna itu sangat di perlukan campur tangan dari pihak yang berwajib seperti aparat kepolisian. Dan di perairan sendiri telah di teliti dari depertamen kesehatan telah tercemar oleh limbah dari poboya yang telah di perkirakan  2020 akan merusak genarasi muda kita.

Kerusakan-kerusakan sumber alam dan lingkungan seperti yang dikemukakan di atas menunjukan perlunya suatu tata ruang yang baik dan disiplin terhadap tata ruang yang ada di daerah-daerah yang pembangunannya berjalan pesat dampak nega­tifnya terhadap lingkungan lahan dan air sangat terasa sekali karena, antara lain, belum teratasinya masalah tata ruang.

Usaha untuk menumbuhkan kemampuan dalam menangani masalah lingkungan hidup di daerah-daerah telah dimulai dengan diben­tuknya pusat-pusat studi lingkungan hidup, biro kependudukan  dan lingkungan hidup, dan dilakukannya perencanaan lingkungan hidup.

Pusat-pusat studi lingkungan hidup merupakan pusat pengkajian sumber alam dan lingkungan hidup yang diharapkan dapat memberikan masukan teknologi yang memadai dalam rangka mengelola lingkungan hidup. Biro-biro kependudukan dan ling­kungan hidup dalam pemerintahan daerah diharapkan dapat meng-atur dan mengelola pembangunan berwawasan lingkungan yang me­rupakan kegiatan lintas sektor. Sedangkan dalam menyusun pe­rencanaan pembangunan Badan-badan Perencanaan Pembangunan  Daerah (BAPPEDA) diharapkan akan terdorong untuk memperhati­kan pertimbangan lingkungan.

   
C.           Hubungaan Antara Pendidikan Dengan Kajian Lingkungan Hidup

pada tahun 1972 yang antara lain menghasilkan rekomendasi dan deklarasi antara lain tentang pentingnya kegiatan pendidikan untuk menciptakan kesadaran masyarakat dalam melestarikan lingkungan hidup. Salah satu kegiatan yang mempelopori pengembangan pendidikan lingkungan hidup di Indonesia dilakukan oleh IKIP Jakarta pada tahun yaitu dengan menyusun Garis-garis Besar Pendidikan dan Pengajaran (GBPP) bidang lingkungan hidup untuk pendidikan dasar. Pada tahun 1977/1978, GBPP tersebut kemudian diujicobakan pada 15 SD di Jakarta. Selain itu penyusunan GBPP untuk pendidikan dasar, beberapa perguruan tinggi juga mulai mengembangkan Pusat Studi Lingkungan (PSL) yang salah satu aktivitas utamanya adalah melaksanakan kursus-kursus mengenai analisis dampak lingkungan (AMDAL). Program studi lingkungan dan konservasi sumberdaya alam di beberapa perguruan tinggi juga mulai dikembangkan.
Di Indonesia pendidikan lingkungan hidup selama ini belum mendapat tempat yang baik. Pendidikan lingkungan hidup yang dilakukan lebih dominan dalam kegiatan pendidikan non formal sedangkan pada pendidikan formal belum mendapatkan tempat yang layak. Permasalahan yang muncul memasukan pendidikan lingkungan hidup di sekolah adalah belum adanya model yang bisa di terapkan dalam rangka tersebut Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Pendidikan Indonesia Mengembangkan model pendidikan lingkungan hidup di sekolah.
Model pendidikan lingkungan hidup di sekolah yang dikembangkan terdiri dari meknisme manajemen/pengelolaan implementasi pendidikan lingkungan hidup  dan mekanisme implementasi program pendidikan lingkungan hidup.
Berdasarkan definisi, pendidikan lingkungan merupakan suatu proses yang bertujuan membentuk perilaku, nilai dan kebiasaan untuk menghargai lingkungan hidup. Dengan definisi diatas kita dapat menyimpulkan bahwa pendidikan lingkungan hidup harus diberikan sejak dini kepada anak-anak kita,  dan yang paling penting pendidikan lingkungan hidup harus berdasarkan pengalaman langsung bersentuhan dengan lingkungan hidup sehingga diharapkan pengalaman langsung tersebut dapat membentuk perilaku, nilai dan kebiasaan untuk menghargai lingkungan.


BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
           Dilihat dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sosial budaya, ekonomi, pendidikan, lingkungan hidup mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kajian lingkungan hidup. Hal itu dapat dilihat dari cara masyarat kota palu melestarikan lingkungan hidup dengan beberapa kegiatan seperti penghijauan kota palu
         Adapun ditinjau dari kegiatan yang dilakukan masyarakat palu, sudah sangat jelas sekali bahwa hubungan yang sangat erat tersebut tidak akan berarti tanpa adanya pengaruh dari sosial budaya yang mendukung, perekonomian masyarakat kota palu yang cukup memadai, Dan mampu berpikir realistik.
B.Saran
Penulis mengetahui Dalam makalah ini tentunya masih ada kekurangan-kekurangan yang tanpa di senggaja atau di sadari kekuranganya maka dalam hal ini di harapkan saran dan kritik yang sifatnya membantu atau membanggun motifasi dalam membuat makalah yang berikutnya.


DAFTAR BACAAN



http://massofa.wordpress.com/2008/02/08/pengertian-lingkungan-sosial-budaya/

No comments:

Post a Comment