KATA PENGANTAR
Dalam makalah
ini tentunya masih ada kekurangan-kekurangan yang tanpa di senggaja atau di
sadari kekuranganya maka dalam hal ini di harapkan saran dan kritik yang
sifatnya membantu atau membanggun motifasi dalam membuat makalah yang
berikutnya.
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Penyesuain diri remaja, penyesuain
berarti adaptasi:dapat mempertahankan eksistensinya,atau bias “survive”dan
memperoreh kesehjahteraan jasmaniah dan rohaniah,dan dapat megadakan relasi
yang memuaskan dengan tuntunan sosial.dan penyesuaian juga bisa diartikan
sebagai konformasi,yang berarti menyesuaikan sesuatu dengan standar atau
prinsip.
Jadi kesimpulan dari
penyesuaian diri remaja adalah bagaimana individu dapat mencapai keseimbangan
diri dalam memenuhi kebutuhan sesuai
dengan lingkungan.
B.Permasalahan
Di antara persoalan
terpentingnya yang dihadapi remeja dalam kehidupan sehari-hari dan yang
menghambat penyesuain diri yang sehat adalah hubungan remaja dengan orang
dewasa terutama orng tua.dan permasalaha-permasalahan diri lain-nya yang
dihadapi remaja dapat berasal dari suasana pisikogis keluarga seperti keretakan
keluarga.
C.Tujuan
Adapun tujuan dari
pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian dari penyesuain diri remaja dan sebagai itu dapat juga bertujuan sebagai
pembelajaran kita dan dalam kehidupan sehari-hari kita
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Diri Dan
Proses Penyesuaian Diri
Penyesuain diri adalah
suatu proses.seseorang tidak tidak dilahirkan dalam keadaan telah mampu
menyesuaikan diri atau tidak mampu menyesuaikan diri.kondisi fisik,mental,dan
emosianal dipengaruhi dan diarahkan oleh factor-faktor linggkungan dimana
kemungkinan akan berkembang proses penyesuaian yang baik atau yang sesuai.
1. Pengertian Penyesuaian Diri
Penyesuaian dapat
diartikan atau dideskripsikan sebagai berikut:
·
penyesuaian
berarti adaptasi;dapat mempertahankan eksistensinya,atau bias ”survive” dan
memperoleh kesejahteraan jasmaniah dan rohania,dan dapat mengadakan relasi yang
memuaskan dengan tuntunan sosial.
·
penyesuaian
dapat juga diartikan sebagai konfirmasi,yang berarti menyesuaikan sesuatu
dengan standar atau prinsip
·
penyesuaian
dapat diartikan sebagai penguasaan,yaitu memiliki kemampuan untuk membuat
rencana dan mengorganisasi respon-respon sedemikian rupa,sehingga bias
mengatasi segala macam konflik,kesulitan,dan frustasi-frustasi secara efisien.
·
Penyesuaian
dapat diartikan penguasaan dan matangan
emosional.
2. Proses Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri adalah proses
bagaimana individu mencapai keseimbangan diri dalam memenuhi kebutuhan sesuai dangan lingkungan. Individu
dapat dikatakan berhasil dalam melakukan penyesuain diri apabila iya dapat memenuhi
kebutuhan-nya dengan cara-cara yang wajar atau apabila dapat diterima oleh
lingkungan tanpa merugikan atau menganggu lingkungannya.
Denggan demikian,dapat dijelaskan
bahwa motivasi mengambil variasi bentuk,dan setiap bentuk dapat diarahkan
kepada rintangan atau prustasi yang disebabbkan oleh beberapa aspek realitas
misalnya pembatasan orang tua,hambatan fisik,aturan sosial,dan semaca-nya.
3.Karakteristik
Penyesuaian Diri
Tidak selamanya individu berhasil
dalam melakukan penyesuaian dir,karena kadang-kadang ada rintangan-rintangan
tertentu yang menyebabkan tidak berhasil melakukan penyesuaian diri.berikut ini
karaktersistik penyesuaian diriyang positif dan penyesuaian diri yang salah.
a. penyesuaian diri secara positif
Mereka
yang tergolong mampu melakukan penyesuaian diri secara positif ditandai sebagai berikut:
·
tidak
menunjukan adanya ketegangan emosional.
·
tidak
menunjukan adanya mekanisme-mekanisme psikologis.
·
tidak
menunjukan adanya frustasi pribadi.
·
memiliki
pertimbangan rasional dan pengarahan diri.
·
mampu
dalam belajar.
·
menghargai
pengalaman.
·
bersikap
realistic dan objektif.
b.Penyesuaian Diri yang Negatif
Kegagalan
dalam melakukan penyesuaian diri secara positif,dapat mengakibatkan individu
melakukan penyesuaian yang salah.ada tiga bentuk reaksi dalam penyesuaian yang
salah yaitu;(i) reaksi bertahan (ii) reaksi menyerang,dan (iii)reaksi melarikan
diri.
·
Reaksi
bertahan (Defance Reaktion)
Individu berusaha untuk
mempertahankan dirinya,seolah-olah tidak menghadapi kegagalan.ia selalu
berusaha untuk menunjukan bahwa dirinya tidak mengalami kegagalan.bentuk khusus
reaksi ini antara lain:
ü Rasionalisasi
ü Represi
ü Proyeksi
ü “Sour grapes” (anggur kecut)
·
Reaksi
menyerang
Orang yang mempunyai penyesuaian diri
yang salah menunjukan tingkah lakuyang besifit menyerang untuk menutupi
kegagalanya.reaksi-reaksi yang tampak dalam tingkah laku:
ü Selalu membenarkan diri sendiri
ü Mau berkuasa dalam sesiap situasi
ü Mau memiliki segalanya
ü Bersikap balas dendam
ü Tindakan yang serempang
ü Keras kepala dalam perbuatanya
ü Menunjukan sikap permusuhan secara
terbuka
·
Reaksi
melarikan diri
Dalam reaksi ini orng yang mempunyai
penyesuaian diri yang salah akan melarikan diri dari situasi yang menimbulkan
kegagalan.
B.Permasalahan-Permasalahan
Dalam Penyesuaian diri Remaja
Di
antara persoalan terpentingnya yang dihadapi remaja dalam kehidupan sehari-hari
dan yang menghambat penyesuaian diri yang sehat adalah hubungan remaja dengan
orang tua.
Permasalahan-permasalahan
penyesuaian diri yang dihadapi remaja dapat berasal dari suasana psikologis
keluarga seperti keretakan keluarga.sikap orang tua yang otoriter,yaitu yang
memaksakan kekuasaan dan otoratis kepada remaja juga akan menghambat proses penyesuaian
diri remaja.Biasanya remaja berusaha untuk menentang kekuasaan orang tua dan
pada giliranya iya akan cendrung menentang otoritas yang ada baik di sekolah
maupun di masyarakat.
Tingkat penyesuaian diri dan
pertumbuhan remaja sanggat tergantung pada orang tua dan suasana psikologis dan
sosial dalam keluarga.contohnya;sikap orang tua yang menolak.penonakan orang
tua terhadap anaknya dapat dibagi menjadi dua macam:
ü Penolakan mungkin merupakan penolakan
tetap sejak awal,di mana orang tua merasa tidak sayang kepada anaknya,karena
berbai seba,mereka tidak menghendaki kelahiranya.Menurut BoLdwyn yang dikutip
oleh Zakiah Darajat (1983):”Bapak yang menolak anaknya berusaha menundukkan
anaknya dangan kaida-kaidah kekerasan;karena itu iya mengambil ukuran
kekerasan,kekejaman tanpa alas an nyata.”
ü Dari penolakan adalah dalam bentuk
berpura-pura tidak tau keinginan anak.Contoh:Orang tua member I tugas anaknya
untuk pergi menonton bersama dengan sejawatnya.
Terbukti
bahwa anak yang dikeluarkan dari sekolah karena tidak dapat menyesuaikan diri
adalah mereka yang dating dari keluarga yang pecah/retak itu.
Dan
disamping itu masih ada juga penggaruh egosentrik yang masih bsering terlihat
pada pikirin remaja seperti;
ü Cita-cita dan idealisme yang
baik,terlalu menitikberatkan ppikiran sendiri,tanpa memikirkan akibat lebih
jauh dan tanpa memperhitungkan kesulitan praktis yang mungkin menyebabkan tidak
berhasilnya menyelesaikan persoalan.
ü Kemampuan berpikir dengan pendapat
sendiri,belum disertai pendapat orang lain dalam penilaianya.masih sulit
membedakan pokok perhatian orang lain daripada tujuan perhatian diri sendiri.pandangan
dan penilaian diri sendiri diangap sama dengan pandangan orang lain mengenai
dirinya.
C.Faktor-Faktor Yang
Mempenggaruhi Proses Penyesuaian Diri
Secara keseluruhan kepribadian
mempunyai fungsi sebagai penentu primer terhadap penyesuaian diri.penentu
berarti factor yang mendukung,mempengaruhi atau menimbulkan efek pada proses
penyesuaian.
Penentu-penentu itu dapat dikelompokan sebagai
berikut:
·
Kondisi-kondisi
fisik,termaksud di dalamnya keturunan,konsitusi,fisik,susunan saraf,kelenjar,dan
sistem oto,kesehatan,penyakit,dan sebagaianya.
·
Permkembangan dan
kematangan,khususnya kematangan intelektual sosial,moral,dan emosional.
·
Penentu
psikologis,termaksud di dalamnya pengalaman,belajarnya,pengkondisianpenentu
diri (self-detelmination) frustrasi,dan
konflik.
·
Kondisi
lingkungan,khususnya keluarga dan sekolah.
·
Penentu
cultural,termaksud agama.
A.Kondisi Jasmaniah
Kondisi jasmaniah seperti
pembawaan dan struktur/konstitusi fisik
dan tempramen sebagai disposisi yang diwariskan,aspek perkembanganya secara
instrisik berkaitan erat dengan susunan /konstitusi tubuh.Shekdon megemukakan
bahwa terdapat korelasi yang tinggi antara tipe-tipe bentuk tubuh dan tipe-tipe
temperamen (Moh.Surya,1977).Misalnya orang yang tergolong ektomor yaitu ototnya
lemah,tubuhnya rapuh,ditandai dengan sifat-sifat menahan diri,segan dalam
aktifitas sosial,pemalu,dan sebagainya….
Penentu
Psikologis Terhadap Penyesuaian Diri
Banyak sekali faktor psikologis yang
mempengaruhi penyesuaian diri,di antaranya
adalah;pengalaman,belajar,kebutuhan-kebutuhan,determinasi diri,dan frustasi.
·
Pengalaman
Tidak semua pengalaman mempunyai arti
bagai penyesuaian diri.pengalaman-pengalaman tertentu yang pempunyai arti dalam
penyesuaian diri adalah pengalaman yang menyenangkan dan pengalaman traumatic
(menyusahkan).
·
Belajar
Belajar merupakan suatu proses modifikasi tingkah laku
sejak fase-fase awal dan berlangsung terus sepanjang hayat dan diperkuat dengan
kematangan.proses belajar merupakan sesuatu dasar yang fundamental dalam proses
penyesuaian diri,karena melalui belajar ini akan berkembang pola-pola respon
yang akan membentuk kepribadian.
·
Determinasi diri
Determinasi
diri mempunyai peranan yang penting dalam proses penyesuaian diri karena
mempunyai peranan dalam pengendalian arah dan pola penyesuaian
diri.keberhasilan atau kegagalan penyesuaian diri akan banyak ditentukan oleh
kemampuan individu dalam mengarahkan dan mengendalikan dirinya,meskipun sebetulnya
situasi dan kondisi tidak menguntukan bagai penyesuaian dirinya.
·
Konflik dan
penyesuaian
Tanpa
memperhatikan tipe-tipe konflik,mekanisme konflik secara esensial sama yaitu
pertentangan antara motof-motif.efek konflik pada perilaku akan tergantung sebagai
pada sifat konflik itu itu sendiri.ada beberapa pandangan bahwa semua konflik
bersifat menggangu atau merugikan.sebenarnya ada beberapa konflik dapat
bermanfaat memotivasi seseorang untuk
meningkatkan kegiatan.
B.Hubungan
orang tua dan anak.
Pola hubungan antara orang tua dengan anak akan
mempunyai pengaruh terhadap prores penyesuaian diri anak-anak.beberapa polo
hubungan yang dapat pempengaruhi penyesuaian diri antara lain:
1.menerima (acceptance)
2.menghukum dan disiplin yang berlebihan
3.memanjakan dan melindungi anak secara berlebihan
4.penolakan.
D.Implikasi Remeja Terhadap
Penyesuaian Pendidikan
Lingkungan
sekolah mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan jiwa remaja.Sekolah
selain mengemban fungsi pengajaran juga fungsi pendidikan (transformasi
normal).dalam kaitanya dengan pendidikan ini,peranan sekolah pada hakikatnya
tidak jauh dari peran keluarga.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk memperlancar proses penyesuaian diri
remaja khususnya di sekolah adalah;
·
Menciptakan situasi
sekolah yang dapat menimbulkan rasa “betah”(at home) bagi anak didik,baik
secara sosial,fisik maupun akademis.
·
Menciptakan
suasana belajar mengejar yang menyenangkan bagi anak.
·
Usaha memahami
anak didik secara menyeluruh,baik secara prestasi belajar,sosial,maupun aspek
pribadi sosialnya.
·
Mengunakan mwtode
dan alat mengejar yang menimbulkan gairah belajar.
·
Mengunakan
prosedur evaluasi yang dapat memperbesar motivasi belajar.
·
Ruangan kelas
yang memenuhi syarat-syarat kesehatan.
·
Peraturan/tata
tertip yang jelas yang dipahami murid-murid.
·
Teladan dari pada
guru dalam segala segi pendidikan.
·
Pelaksanan
program bimbingan dan penyuluhan yang sebaik-baiknya.
Jika para guru dan bersama dengan seluruh staf di
skolah dapat melaksanakan tugasnya dengan baik,maka anak-anak didik di sekolah
itu yang berada dalam usia remaja akan cendrung berkurang kemungkinanya untuk
mengalami permasalahan-permasalahan penyesuaian diri atau terlibat dalam
masalah yang bias menyebabkan prilaku yang meyimpang.
Permasalahan-permasalahan penyesuaian
diri yang dihadapi remajadapat berasal dari suasana psikologis keluarga seperti
keretakan keluarga. Selain itu, permasalahan-permasalahan penyesuaian Akan
muncul bagi remaja yang Sering pindah tempat tinggal. Remaja yang keluarganya
sering pindah, ia terpaksa pindah sekolah ke sekolah yang lain dan ia akan
sangat tertinggal dalam pelajaran, karna guru bebeda-beda dalam cara
mengajarnya, denikian pula mungkin buku-buku pokok yang dipakainya tidak sama,
dan kesulitan dalam mencariteman baru.
Lingkungan
sekolah mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan jiwa remaja. Sekolah
selain mengemban fungsi pengajaran juga fungsi pendidikan (transformasi norma). Guru-guru akan membantu anak didik jika ia
(mereka) menghadapi kesulitan dalam pelajarannya. Guru-guru bimbingan dan
konseling akan membantu anak didik yang mempunyai masalah pribadi, masalah
penyesuainan diri baik terhadap dirinya maupun terhadap tuntutan sekolah.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Pendidikan penyesuaian di sekolah Usaha
memahami anak didik secara menyeluruh,baik secara prestasi
belajar,sosial,maupun aspek pribadi sosialnya Penentu psikologis,termaksud di
dalamnya pengalaman,belajarnya,pengkondisianpenentu diri (self-detelmination) frustrasi,dan konflik sebagai Kondisi
lingkungan,khususnya keluarga dan sekolah
Dan adapun didalam diri sebagai Penyesuaian
diri adalah proses bagaimana individu mencapai keseimbangan diri dalam
memenuhi kebutuhan sesuai dangan
lingkungan. Dan adpun Individu dapat dikatakan berhasil dalam melakukan
penyesuain diri apabila iya dapat memenuhi kebutuhan-nya dengan cara-cara yang
wajar atau apabila dapat diterima oleh lingkungan tanpa merugikan atau
menganggu lingkungannya.
b.saran
penulis mengetahui Dalam makalah ini
tentunya masih ada kekurangan-kekurangan yang tanpa di senggaja atau di sadari
kekuranganya maka dalam hal ini di harapkan saran dan kritik yang sifatnya
membantu atau membanggun motifasi dalam membuat makalah yang berikutnya.
DAFTAR BACAAN
·
Hurlock,E,B,
Pisikologi Perkembangan .Jakarta
;Penerbit Erlanga,1990.
·
Gleiman,H.psikologi.New Your ;W.W.Norton &
Co.,1986.
·
Lindgren,Heri
.Educational Psikologi in the Clasroom.New Your; Oxford Unifersity Press,1980.
·
Jersield,A.T.the psikology of Adolescence. Your ;Mc MiLL
& Co,1980.
·
Kasiram,Moh.Human Development and Education (Sduran
.Surubaya ; Penerbit Sinar wijaya,1985.
. Suryaprata,Sumadi.PsikologiPendidikan.Jakarta
C.V.Rajawali,1991.
No comments:
Post a Comment