Wednesday, May 31, 2017

PSIKOLOGI PEMECAHAN MASALAH ANAK REMAJA



KATA PENGANTAR

     Tiada kata yang pantas diaucapkan kecuali puji syukur kehadirat Allah SWT yang mana iya telah limpahkan rahmat hidayah-nya sehinggah tugas makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.M akalah ini disusun sebagai salah satu tugas pada mata kuliah “Psikologi dan pemecahan masalah Anak remaja” yang berjudul Kreatifitas dan Pengembanganya.
     Dalam makalah ini tentunya masih ada kekurangan-kekurangan yang tanpa di senggaja atau di sadari kekuranganya maka dalam hal ini di harapkan saran dan kritik yang sifatnya membantu atau membanggun motifasi dalam membuat makalah yang berikutnya.



  
                                                                                                                        Palu, 12 Juni 2017
   


                                                                                           Penulis,


BAB I

A.    Latar Belakang
     Dunia pendidikan dewasa ini di hadapkan pada suatu tantangan yaitu era pengatahuan. Era ini di tandai dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, penuh ketidakpastian, dan dilema. Menurut Handy, sebagai mana di kutib oleh Gibson, era tersebut merupakan era modal intelektual. Oleh karna itu, tujuan pendidikan dan pengajaran hendaknya bermuara pada pemunuhan keterampilan intelektual siswa agar kelak dapat berasimulasi dengan era pengetahuan.
     Untuk mewujudkan tujuan tersebut, tampaknya perlu diperhatikan apa yang dikemukakan Rath et. al. Bahwa perlu mewujudkan tugas terpenting dalam mengajar yaitu membantu siswa dalam berfikir.
     Salah satu keterampilan intelektual yang diberikan kepada siswa adalah keterampilan mengembangkan daya cipta atau pikiran kreatif agar ia menjadi individu yang kreatif. Oleh karna itu, henhaknya semua guru mata pelajaran berusaha atau bertujuan untuk mengembangkan kemampuan kreatifitas siswa sehingga mereka bergerak ke arah “Aktualisasi diri” serta kesehatan mental yang lebih baik.

B.     Permasalahan
     Di antara terpentingya pembentukan kreatifitas dan pengembangan siswa, guru di sekolah tidak mempunyai banyak waktu untuk merancang metode atau gaya yang kreatif dalam metode membelajaran, mereka lebih memanfaatkan desaiain atau skenario yang telahada dan siap di operasikan.

C.     Tujuan
     Untuk meningkatkan kreatifitas siswa dan pengembangan dalam pola berfikir siswa di sekolah maupun di luar sekolah, agar mereka menjadi Anak yang berguna bagi Bangsa dan Negara.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Kreatifitas
     Menurut Conny Semiawan dalam bukunya Memupuk Bakat Dan Kreativitas Siswa Di Sekolah Menengah, (1990:7), kreativitas adalah kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru dan menetapkannya dalam pemecahan masalah. Kreativitas meliputi baik ciri-ciri kogniif (aptitude) seperti kelancaran, keluwesan, (fleksibelitas) dan keaslian (orisinalitas) dalam pemikiran maupun ciri-ciri afekif (non-aptitude) seperti rasa ingin tahu, senang mengajukan pertanyaan dan selalu ingin mencari pengalaman baru.
     Kreativitas tidak sama dengan intelegensi, dalam arti intelegensi question (IQ), sebagaimana dituangkan dalam penelitian (research) dari tahun 1970-an dan tahun 1980-an. Kita sekarang juga mengetahui bahwa jenis tertentu dari keahlian pikiran divergent dapat ditingkatkan dengan praktek dan latihan. Namun harapan “gagasan yang menghebohkan” yang sangat berguna dalam memahami kreativitas yang minat pada dua puluh terakhir adalah ide kreativitas sebagai multi intelegen (intelegen yang berlipat ganda).
     Berdasarkan uraian tentang kreativitas dan belajar di atas, maka saya dapat menyimpulkan bahwa kreativitas belajar yang dimaksud adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh anak didik (siswa) dalam proses pembelajaran atau mengembangkan segala potensi yang ada dalam dirinya baik dalam ranah kognitif, afektif, psikomotorik.

B.     Pengembangan
     Pengembangan adalah upaya pendidikan baik formal maupun non formal yang dilaksanakan secara sadar, berencana, terarah, teratur dan bertanggung jawab dalam rangka memperkenalkan, menumbuhkan, membimbing dan mengembangkan suatu dasar kepribadian yang seimbang, utuh dan selaras.
pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan bakat, keinginan serta kemampuan-kemampuannya, sebagai bekal untuk selanjutnya atas perasaanya sendiri menambah, meningkatkan dan mengembangkan dirinya, sesama, maupun lingkungannya ke arah tercapainya martabat, mutu dan kemampuan manusiawi yang optimal dan prbadi yang mandiri.
Prof. Dr. H.M. Arifin. Med. Berpendapat bahwa pengembangan bila dikaitkan dengan pendidikan berarti suatu proses perubahan secara bertahap kearah tingkat yang berkecenderungan lebih tinggi dan meluas dan mendalami yang secara menyeluruh dapat tercipta suatu kesempurnaan atau kematangan. Adapun yang harus di perhatikan dalam mengembangkan kreatifitas siswa seperti :
a.       Menanyakan apakah siswa sudah siap dalam proses belajar.
b.      Mengetahui karakter peserta didiknya seperti apa.
c.       Menyusun tempat duduk sehingga siswa tersebut merasa senang dengan tempatnya.
d.      Memakai metode tanya jawab.
Adapun tujuan dari pengembangan ialah untuk meningkatkan kreatifitas siswa dalam proses berfikir yang jernih dan memiliki kemampuan yang intelektual dan bermutu dalam dunia pendidikan.

C.     Faktor yang mempengaruhi kreatifitas belajar Siswa
     Pengembangan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran merupakan hal penting, sebab jika kreativitas siswa tidak muncul maka proses pembelajaran tersebut akan statis, artinya tidak ada interaksi yang baik antara pendidik dan anak didik, oleh karena itu kita harus mengetahui dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas belajar siswa antara lain :
1.      Faktor internal siswa.
faktor Internal siswa adalah yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang meliputi dua aspek, yaitu aspek fisiologis (jasmaniah) dan aspek psikologis (rohaniah), aspek fisiologis (jasmaniah)meliputi kesempurnaan fungsi seluruh panca indera terutama otak, karena otak adalah sumber dan menara pengontrol kegiatan badan manusia.
     Otak merupakan kesatuan system memori, sehingga manusia dapat belajar dengan cara menyerap, mengolah, menyimpan, dan memperoduksi pengetahuan dan keterampilan untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupannya di muka bumi.

2.      Faktor eksternal siswa.
faktor eksternal siswa terdiri dari dua macam, yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial, lingkungan sosial sekolah seperti guru, para staf administrasi, teman-teman sekelas dapat mempengaruhi kreativitas belajar seorang siswa.

3.      Faktor instrumental.
yang terdiri dari gedung atau sarana fisik kelas, alat pengajaran, media pengajaran, guru dan kurikulum atau materi pelajaran serta strategi belajar mengajar yang digunakan akan mempengaruhi proses belajar dan kreativitas belajar siswa.

D.    Cara Mengembangkan Kreatifitas Siswa.
     Para siswa dibimbing agar memiliki kemampuan kreatifitas, mampu berfikir kritis dan mampu memecahkan masalah. Oleh karena itu, melalui proses belajar mengajar diupayakan tercapainya tujuan-tujuan tersebut.
     Gagasan-gagasan yang kreatif, hasil-hasil karya yang kreatif tidak muncul begitu saja, untuk dapat menciptakan sesuatu yang bermakna dibutuhkan persiapan. Masa seorang anak duduk di bangku sekolah termasuk masa persiapan ini karena mempersiapkan seseorang agar dapat memecahkah masalah-masalah. Demikianlah semua data (pengalaman) memungkinkan seorang mencipta, yaitu dengan mengabung-gabungkan (mengkombinasikan) menjadi sesuatu yang baru.
     Guru perlu menyediakan kondisi belajar yang memungkinkan terjadinya penambahan aspek keluwesan, keaslian, dan kuantitas kreatifitas yang dimiliki oleh para siswa.
Adapun prosedur mengembangkan kreatifitas menurut Hamalik (2002:180-182) sebagai berikut :
1.      Mengklasifikasikan jenis masalah yang akan disajikan kepada siswa.
2.      Mengembangkan dan menggunakan keterampilan-keterampilan memecahkan masalah.
3.      Memberikan ganjaran/hadiah bagi yang berhasil dalam belajar kreatif.



PENUTUP

A.    Kesimpulan
     Dengan peryataan di atas maka saya menyimpulkan bahwa kreatifitas siswa dapat tersalurkan dengan adanya bimbingan dari guru yang kreatif oleh karna itu maka gurulah yang berperan penting dalam membangun kreatifitas siswa dalam pengembanganya, agar siswa tersebut dapat menyalurkan ide-idenya dengan tepat dan benar. Selain guru orang tua dirumah pun wajib membantu anaknya sehingga di sini diperlukan kerja sama orna tua dan guru.

B.     Saran
     Penulis mengetahui dalam makalah ini tentunya masih ada kekurangan-kekurangan yang tanpa di senggaja atau di sadari kekuranganya maka dalam hal ini di harapkan saran dan kritik yang sifatnya membantu atau membanggun motifasi dalam membuat makalah berikutnya.


DAFTAR BACAAN

http://wahyusurakusumah.wordpress.com/2009/08/13/pembelajaran dan para ahli

No comments:

Post a Comment