Wednesday, May 31, 2017

MAKALAH LENGKAP CERDAS ISTIMEWA DAN BAKAT ISTIMEWA




KATA PENGANTAR

    Tiada kata yang pantas diaucapkan kecuali puji syukur kehadirat Allah SWT yang mana iya telah limpahkan rahmat hidayah-nya sehinggah tugas makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas pada mata kuliah “Pemahaman Individu II” yang berjudul cerdas istimewa dan bakat istimewa.
    Dalam makalah ini tentunya masih ada kekurangan-kekurangan yang tanpa di senggaja atau di sadari kekuranganya maka dalam hal ini di harapkan saran dan kritik yang sifatnya membantu atau membanggun motifasi dalam membuat makalah yang berikutnya.

BAB l
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
    Anak adalah titipan tuhan yang harus kita jaga dan kita didik agar ia menjadi manusia yang berguna dan tidak menyusahkan siapa saja. Secara umum anak mempunyai hak dan kesempatan untuk berkembang sesuai potensinya terutama dalam bidang pendidikan. Namun seringkali kita melihat perkembangan prestasi anak yang ternyata tergolong memiliki bakat istimewa.
    Setiap individu hendaknya mendapat kesempatan dan pelayanan untuk berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan, kecerdasan, bakat, minatnya, latar belakang dan lingkungan fisik serta sosial masing-masing siswa maka kemajuan belajar siswa yang setingkat (sekelas) mungkin tidak sama.
    Setiap anak dipercaya memiliki bakat sendiri-sendiri. Namun bakat anak ini tidak bisa langsung terlihat begitu saja. Karenanya orang tua harus mengenali dan memahami bakat yang dimiliki anaknya. Dengan memahami bakat anak, akan lebih mudah dan terarah dalam mengembangkannya.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah cerdas istimewa itu ?
2.      Barapakah jenis-jenis cerdas istimewa ?
3.      Apakah bakat istimewa itu ?
4.      Hal-hal apa Yang Mempengaruhi Bakat ?
5.      Bagai mana cara Mengembangkan Bakat ?

C.     Tujuan Masalah
    Untuk memahami CI+BI, sekaligus belajar tentang hal-hal yang mempengaruhi bakat serta bagai mana cara dalam mengembangkan bakat tersebut , dan sebagai salah satu tugas mata kuliah Pemahaman Individu II.



BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengertian Cerdas Istimewa
    Menurut Renzuli, anak cerdas istimewa adalah anak yang memiliki tiga komponen diatas rata-rata teman sebaya, yaitu Intellegence Quotient lebih dan sama dengan 130,Task Comitment dan Creativity Quotient diatas rata - rata (3). Dengan alat ukur ini maka siswa berhak mendapatkan pelayanan pendidikan khusus yang bersifat individual untuk lebih memaksimalkan kemampuan mereka. Masalahnya muncul karena masih banyak guru yang belum mengenal karakteristik anak cerdas istimewa dan bentuk pelayanan yang tepat untuk memaksimalkan potensi terpendam mereka. (amanat Undang-undang No.2 Th 1989 tentang Sisdiknas pasal 24 ayat 6 dan Undang-undang Sisdiknas No.20 Th 2003 pasal 5 ayat 4).
    Dalam bidang ilmu anak cerdas istimewa juga diketahui bahwa dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan istimewa seorang anak lebih dipengaruhi oleh faktor genetik. Hal ini diketahui dari berbagai penelitian pada anak kembar identik yang menunjukkan bahwa kans cerdas istimewa secara bermakna akan jauh lebih besar pada anak-anak yang kembar identik daripada yang non-identik.
    Dari hasil-hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa berkecerdasan istimewa akan murni dipengaruhi oleh nature biologisnya. Walau begitu, gen pembawa sifat yang mana yang merupakan penentu bahwa seorang anak adalah pembawa sifat cerdas istimewa, hingga saat ini masih belum dapat ditentukan. Hal ini disebabkan karena kecerdasan istimewa tidak ditentukan oleh satu faktor tetapi oleh banyak faktor. Karena itu, bentuk berkecerdasan istimewa juga mempunyai keragaman yang cukup banyak.
    Adapun dalam mengidentifikasi peserta didik cerdas istimewa menggunakan pendekatan multidimensional, kriteria yang digunakan lebih dari satu (bukan sekedar intelligensi).

2.      Jenis-jenis Kecerdasan
    Beberapa jenis kemampuan lainnya seperti yang disebut oleh Gardner dengan teorinya yang dikenal Multiple Intelligences (1983) yaitu, kecerdasan linguistic, kecerdasan logis-matematis, kecerdasan spasial, kecerdasan musikal, kecerdasan kinestetik-jasmani, kecerdasan antar pribadi dan kecerdasan intrapribadi.
a.       Kecerdasan linguistic
b.      Kecerdasan Logis-matematis
·         Kecerdasan dalam hal angka dan logika
·         Kemampuan dalam penalaran, mengurutkan, berpikir dalam pola sebab-akibat, menciptakan hipotesis, mencari keteraturan konseptual atau pola numerik, pandangan hidupnya umumnya bersifat rasional.
·         Ini merupakan kecerdasan para ilmuwan, akuntan, dan pemprogram komputer.(Newton, Einstein, dsb.)
c.       Kecerdasan Spasial
·         Kecerdasan berpikir dalam gambar, mencerap, mengubah, dan menciptakan kembali berbagai aspek dunia visual-spasial.
·         Mempunyai kepekaan yang tajam terhadap detail visual dan dapat menggambarkan sesuatu dengan begitu hidup, melukis atau membuat sketsa ide secara jelas, serta dengan mudah menyesuaikan orientasi dalam ruang tiga dimensi.
·         Ini merupakan kecerdasan para arsitek, fotografer, artis, pilot, dan insinyur mesin. (Thomas Edison,  Pablo Picasso, Ansel Adams, dsb).
d.      Kecerdasan Musikal
·         Kecerdasan dan kemampuan untuk mencerap, menghargai, dan menciptakan irama dan melodi.
·         Memiliki kepekaan terhadap nada, dapat menyanyikan lagu dengan tepat, dapat mengikuti irama musik, dapat mendengarkan (menikmati) berbagai karya musik dengan tingkat ketajaman tertentu.
·         Ini merupakan kecerdasan para komponis, pemain musik, penyanyi, pemimpin orkestra atau berbagai group musik. (Bach, Beethoven, dsb.).
e.       Kecerdasan Kinestetik-jasmani
·         Merupakan kecerdasan fisik: bakat dalam mengendalikan gerak tubuh, dan keterampilan dalam menangani benda; cekatan; indra perabanya sangat peka; tidak bisa tinggal diam, dan berminat atas segala sesuatu.
·         Memiliki keterampilan dalam menjahit, bertukang, merakit model. Dapat menikmati kegiatan fisik seperti: berjalan kaki, menari, berlari, berkemah, berenang, atau kegiatan fisik lainnya.
·         Ini adalah keterampilan para atlet, pengrajin, montir, ahli bedah, dsb.
f.       Kecerdasan Antar pribadi
·      Kemampuan untuk memahami dan bekerjasama dengan orang lain.
·      Kemampuan untuk mencerap dan tanggap terhadap suasana hati, perangai, niat dan hasrat orang lain.
·      Mempunyai rasa belaskasihan dan tanggungjawab sosial yang tinggi; dapat melihat dunia dari sudut pandang orang lain.
·      Ini adalah kecerdasan seorang pemimpin  kegiatan sosial, pemimpin perusahaan, seorang networker, perunding dan guru yang ulung. (Mahatma Gandhi = berbelaskasih; Machiavelli = manipulatif dan licik).
                 g.      Kecerdasan Intrapribadi
·         Kecerdasan dalam diri sendiri
·         Kemampuan mengakses perasaannya sendiri, membedakan berbagai keadaan emosi, menggunakan pemahamannya sendiri untuk memperkaya dan membimbing hidupnya.
·         Mereka sangat mawas diri dan suka bermeditasi, berkontemplasi, atau bentuk lain penelusuran jiwa yang mendalam. Mereka sangat mandiri, fokus pada tujuan, sangat disiplin. Mereka gemar belajar sendiri, lebih suka bekerja sendiri dari pada bekerjasama dengan orang lain.
·         Ini adalah kecerdasan para konselor, ahli teologi, wirausahawan, dsb.

3.      Pengertian Bakat Istimewa
    Kesadaran akan pentingnya mengembangkan sisi kekuatan anak-anak ini tampaknya sangat disadari oleh orang tua dan pendidik yang membimbing siswa-siswa berkebutuhan khusus dalam mengolah pengetahuan dan ketrampilan mereka dalam bidang seni dan bidang olahraga.
    Bakat adalah tingkat kemampuan yang tinggi yang berhasil dicapai seseorang dalam keterampilan tertentu, demikian menurut Tedjasaputra, MS (2003). Menampilkan bakat dibutuhkan motivasi kuat yang disebut minat, yakni kebebasan seseorang memilih segala sesuatu yang disukai, disenangi dan ingin dilakukan. Gardner (1993) mengganti istilah bakat dengan “kecerdasan” saat mengusung teori kecerdasan jamak atau multiple intelligence yang cukup banyak dipakai.
Beberapa pakar psikologi memberikan pengertian tentang anak berbakat:
·         Tannenbaum memandang keberbakatan dari empat klasifikasi yaitu kelangkaan, keunggulan (mengacu pada sensibilitas serta sensitivitas yang lebih tinggi), kuota (keterbatasan jumlah individu yang memiliki keterampilan) dan anomaly
·         Renzulli berpendapat bahwa seseorang bisa dikatakan berbakat jika ia menunjukkan kemampuan diatas rata-rata, melakukan hal-hal yang kreatif dan memiliki tekad dalam melaksanakan tugasnya.
·         Damon berpendapat bahwa bakat sangat dibutuhkan untuk berprestasi tinggi. Namun untuk berprestasi tinggi, bakat harus dikembangkan dengan kerja keras, keuletan serta latihan.

    Banyak referensi menyebutkan bahwa di dunia ini sekitar 10 – 15% anak berbakat dalam pengertian memiliki kecerdasan atau kelebihan yang luar biasa jika dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Kelebihan-kelebihan mereka bisa nampak dalam salah satu atau lebih tanda-tanda berikut:
·         Kemampuan inteligensi umum yang sangat tinggi, biasanya ditunjukkan dengan perolehan tes inteligensi yang sangat tinggi, misal IQ diatas 120.
·         Bakat istimewa dalam bidang tertentu, misalnya bidan gbahasa, matematika, seni, dan lain-lain. Hal ini biasanya ditunjukkan dengan prestasi istimewa dalam bidang-bidang tersebut.
·         Kreativitas yang tinggi dalam berpikir, yaitu kemampuan untuk menemukan ide-ide baru.
·         Kemampuan memimpin yan gmenonjol, yaitu kemampuan untuk mengarahkan dan mempengaruhi orang lain untuk bertindak sesuai dengan harapan kelompok.
·         Prestasi-prestasi istimewa dalam bidang seni atau bidang lain, misalnya seni musik, drama, tari, lukis, dan lain-lain.

4.      Hal-hal Yang Mempengaruhi Bakat
·         Pengaruh unsur genetik, khususnya yang berkaitan dengan fungsi otak bila dominan otak sebelah kiri , bakatnya sangat berhubungan dengan masalah verbal, intelektual, teratur, dan logis dan bila dominan dengan otak kanan berhubungan dengan masalah spasial, non verbal, estetik, artistik serta atletis
·         Latihan: Bakat adalah sesuatu yang sudah dimiliki secara alamiah, yang mutlak memerlukan latihan untuk membangkitkan dan mengembangkannya.
·         Struktur tubuh mempengaruhi bakat seseorang. Seorang yang bertubuh atletis akan memudahkannya menggeluti bidang olah raga atletik.

5.      Cara Mengembangkan Bakat
    Anak yang memiliki bakat istimewa sering kali memiliki tahap perkembangan yang tidak serentak. Ia dapat hidup dalam berbagai usia perkembangan, misalnya: anak berusia tiga tahun, kalau sedang bermain seperti anak seusianya, tetapi kalau membaca seperti anak berusia 10 tahun, kalau mengerjakan matematika seperti anak usia 12 tahun, dan kalau berbicara seperti anak berusia lima tahun. Yang perlu dipahami adalah bahwa anak berbakat umumnya tidak hanya belajar lebih cepat, tetapi juga sering menggunakan cara yang berbeda dari teman-teman seusianya. Hal ini tidak jarang membuat guru di sekolah mengalamai kesulitan, bahkan sering merasa terganggu dengan anak-anak seperti itu. Di samping itu anak berbakat istimewa biasanya memiliki kemampuan menerima informasi dalam jumlah yang besar sekaligus. Jika ia hanya mendapat sedikit informasi maka ia akan cepat menjadi “kehausan” akan informasi.
Adapun beberapa cara dalam mengembangkan bakat seperti :
·         Perlu keberanian : berani memulai, berani gagal, berani berkorban (perasaan, waktu, tenaga, pikiran, dsb), berani bertarung. Keberanian akan membuat kita melihat jalan keluar berhadapan dengan berbagai kendala
·         Perlu didukung latihan : bakat perlu selalu diasah, latihan adalah kunci keberhasilan
·         Perlu didukung lingkungan : lingkungan disini termasuk manusia, fasilitas, biaya, dan kondisi sosial yang turut berperan dalam usaha pengembangan bakat
·         Perlu memahami hambatan dan mengatasinya : maksudnya disini perlu mengidentifikasi dengan baik kendala-kendala yang ada, kemudian dicari jalan keluar untuk mengatasinya 


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
   Dari penjelasan di atas cerdas istimewa bisa di artikan sebagai anak yang memiliki tiga komponen diatas rata-rata teman sebaya, yaitu Intellegence Quotient lebih dan sama dengan 130,Task Comitment dan Creativity Quotient diatas rata - rata (3) sedangkan bakat istimewa ialah tingkat kemampuan yang tinggi yang berhasil dicapai seseorang dalam keterampilan tertentu, demikian menurut Tedjasaputra, MS (2003).
    Adapun jenis-jenis Kecerdasan tersebut seperti kecerdasan linguistic, kecerdasan logis-matematis, kecerdasan spasial, kecerdasan musikal, kecerdasan kinestetik-jasmani, kecerdasan antar pribadi, kecerdasan intrapribadi. Dan hal-hal yang mempengaruhi bakat ialah pengaruh unsur genitik, latihan, dan stuktur tubuh. Oleh karna itu ada empat cara dalam mengembangkan bakat tersebut seperti perlunya keberanian, perlu di dukung latihan, perlu dukungan latihan, perlu memahami hambatan dan mengatasinya.

B.     Saran
    Penulis mengetahui dalam makalah ini tentunya masih ada kekurangan-kekurangan yang tanpa di senggaja atau di sadari kekuranganya maka dalam hal ini di harapkan saran dan kritik yang sifatnya membantu atau membanggun motifasi dalam membuat makalah berikutnya.


DAFTAR PUSTAKA

No comments:

Post a Comment